Sumber: Tabloid Ibadah, Maret 2010.
Dalam pergaulan sehari-hari baik dengan kawan, saudara dan orang lain, sering muncul hal-hal yang mengganjal di hati, tetapi kadang kita merasa rikuh bila mengutarakan langsung perasaan itu kepada mereka. Nah, jika kita dihadapkan pada kondisi ini maka kita perlu memiliki sifat yang disebut ASERTIF.
Asertif adalah sebuah tindakan atau tingkah laku dalam berinteraksi dengan orang lain secara terbuka, jujur, penuh pertimbangan, percaya diri dan tegas. Tidak hanya menyangkut ekspresi pikiran dan perasaan yang positif saja, tetapi juga untuk hal yang negatif. Dengan kata lain, asertif itu adalah sikap dan perilaku seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang dilakukan dengan jujur, tegas, penuh pertimbangan dan percaya diri. Termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, baik yang positif maupun yang negatif.
Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita sering mengutarakan pendapat dan keinginan masing-masing, contoh ketika kita sedang ngobrol dengan teman-teman kita. Terkadang kita setuju dengan materi obrolan tersebut, tapi tak jarang ktia berbeda pendapat dengan mereka.
Kenapa kita harus berlaku asertif? Tentu saja agar kita tetap bisa memperoleh dan mempertahankan hak kita yang kita yakini sebagai kebenaran, tanpa harus merugikan orang lain. Bersikap asertif sangat dibutuhkan, tujuannya agar kita terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi atau merugikan orang lain. Tindakan ini bisa kita mulai dari keberanian berkata 'tidak' terhadap apa yang memang kita tidak setuju, walau terasa berat dan pahit untuk mengatakannya.
Membudayakan Perilaku Asertif
Selama ini tingkah laku asertif belum membudaya di lingkungan kita. jadi wajar bila orang asertif justru dianggap tidak bisa. Tetapi sebenarnya dengan tingkah laku asertif, kita punya banyak keuntungan. Yang pasti, kita bisa menjadi diri kita sendiri dan tak terbawa arus sekitar kita.
Sifat asertif bisa dilatih. Caranya adalah dengan melakukan pembenahan terhadap hal-hal yang keliru. keberhasilan bertindak sertif menuntut adanya kemampuan uanutk mengambil tindakan, baik ketika membela hak pribadi terhadap serangan orang lain, maupun ketika menuntut hak tanpa mengabaikan hak orang lain. Contohnya, kita sedang antri membeli tiket, tiba-tiba ada yang menyerobot, maka yang kita lakukan adalah menegurnya tanpa harus mengeluarkan kata kasar atau marah.
Asertif berasal dari kata asing to assert yang berarti menyatakan dengan tegas. Alberti dan Emmons mengatakan bahwa orang asertif adalah mereka yang menilai bahwa orang boleh berpendapat dengan orientasi dari dalam, dengan tetap memperhatikan sungguh-sungguh hak orang lain. Intinya, asertif adalah "orang yang memiliki kemampuan untuk menyatakan perasaan dan pikirannya dengan tegas, tepat dan jujur, dilakukan dengan keyakinan diri dan santun tanpa memaksakannya kepada orang lain".
Asertif adalah kejujuran
Orang yang asertif adalah orang yang jujur, yang memiliki keberanian yang sungguh-sungguh untuk mengatakan kebenaran, sekalipun ia harus siap untuk tidak disenangi orang lain. Ia berani mengatakan apa yang benar kepada orang lain, sekalipun mungkin tidak mengenakkan hati orang tersebut. Bahkan ia akan sangat selektif menerima pemberian orang lain jika pemberian tersebut nantinya akan mengganggu idealismenya untuk mengatakan kejujuran dan menegakkan kebenaran. Orang yang asertif tidak akan mengabaikan sopan santun dalam menyampaikan pendapat atau tidak memiliki etika dalam berkomunikasi.
No comments:
Post a Comment